Ingin keluarga Sehat ?? Yuuk kenalan dengan 4 Pilar Gizi Seimbang
Sahabat DEA, ,, mungkin pernah terbayang atau terpikirkan sudah cukupkah makanan yang kita konsumsi saat ini ?? Mari kita Bahas
Dulu pemerintah kita mencanangkan pedoman “ 4 Sehat 5 Sempurna “ sebagai acuan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan Gizi ,namun berjalannya waktu konsep tersebut disempurnakan menjadi Pedoman Gizi seimbang . Istilah Gizi Seimbang dipopulerkan di Indonesia sejak tahun 2000-an, resminya pada tahun 2014 Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan meluncurkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai panduan untuk hidup sehat.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari empat pilar yang berupaya menyeimbangkan zat gizi keluar dan zat gizi masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Berikut ini 4 Pilar Gizi Seimbang yang Mama perlu tahu berdasarkan paparan dari gizi.depkes.go.id:
1. Konsumsi Makanan Beragam
Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi komplit. Kecuali ASI untuk bayi sampai usia 6 bulan. Untuk melengkapi asupan gizi bagi tubuh, maka Sahabat Dea perlu menyajikan aneka jenis makanan dalam hidangan yang dikonsumsi.
Sebagai contoh, nasi kaya karbohidrat dan sumber kalori, tapi miskin vitamin dan mineral. Sayur dan buah kaya serat dan vitamin tapi sangat minim kandungan protein. Sebab itu keanekaragaman jenis pangan diperlukan untuk saling melengkapi zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi makanan beragam tanpa memerhatikan jumlah dan proporsinya juga tidak benar.
Prinsip yang disampaikan PGS adalah selain keanekaragaman jenis pangan, proporsi makanan juga harus yang seimbang, dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih
Kurang memerhatikan kebersihan berpotensi terinfeksi beragam kuman penyebab penyakit. Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak.
Sahabat dea tentu biasa menemukan jika anak sakit, nafsu makannya pun berkurang, yang berarti menurun pula zat gizi yang masuk ke tubuhnya. Dari sini kita memperoleh kesimpulan bahwa hidup bersih dan kurang gizi memiliki hubungan timbal balik.
3. Melakukan Kegiatan Fisik
Aktivitas fisik seperti olahraga bertujuan menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran sumber energi dan zat gizi dalam tubuh. Aktivitas fisik juga memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Jika jumlah kalori yang masuk tidak seimbang dengan yang dikeluarkan, kalori yang tersimpan dapat berubah menjadi lemak penyebab obesitas.
4. Mempertahankan dan Memantau Berat Badan (BB)
Prinsip PGS mendorong masyarakat untuk memiliki berat badan seimbang. Indikator seimbang adalah Indeks Masa Tubuh (IMT) pada orang dewasa, yang berkisar pada angka 18,5 – 25,0. Kg/m2
Untuk mengukurnya, gunakan rumus membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m) kuadrat. Sedangkan pada bayi dan balita, perkembangan berat badan harus sesuai dengan pertambahan umur, yang dipantau melalui KMS.
Ditulis oleh :Sutiani Amd Gizi