RUMAH SAKIT DR. ETTY ASHARTO,
dr.Bambang Widiwanto,MS,SpOT. (fellowship program RMSK and CIPS)
American College of Rheumatology (2011) mengartikan osteoarthritis sebagai sekelompok kondisi heterogen yang mengarah kepada tanda dan gejala sendi. Penyakit ini ditandai oleh adanya abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru yang irreguler pada permukaan persendian. Nyeri merupakan gejala khas pada sendi yang mengalami osteoarthritis. Rasa nyeri semakin berat bila melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa nyeri diakibatkan setelah melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa nyeri semakin ringan dengan istirahat.
Injeksi PRP dapat mengurangi keluhan Osteoartritis. Langkah yang paling efektif terhadap pengendalian gejala osteoartritis adalah diagnosis dini dan memulai pengobatan sesegera mungkin.Program pengobatan osteoartritis biasanya mencakup kombinasi obat dan terapi latihan.
Terapi plasma kaya trombosit, atau yang biasa disebut dengan terapi PRP (platelet rich plasma) atau terapi autologous conditioned plasma (ACP), menggunakan sifat penyembuhan alami darah untuk memperbaiki tulang rawan yang rusak, tendon, ligamen, otot, atau bahkan tulang. Meskipun tidak dianggap sebagai terapi standar injeksi PRP menjadi alternative untuk mengobati berbagai kasus orthopaedi, termasuk osteoartritis.
Terapi PRP ini paling sering digunakan untuk terapi osteoartritis lutut, tetapi dapat digunakan pada sendi lain. PRP disuntikkan langsung ke sendi yang terkena osteoartritis. Tujuannya adalah untuk mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi sendi, dan memperbaiki kerusakan tulang rawan.
Plasma sebagian besar berisi air tetapi juga terdapat kandungan protein, nutrisi, glukosa, dan antibodi. Plasma kaya trombosit berasal dari sampel darah pasien sendiri. Seperti sel-sel darah merah dan putih, trombosit adalah komponen normal dalam darah.
Trombosit sendiri tidak memiliki sifat restoratif atau penyembuhan. Namun, mereka mengeluarkan zat yang disebut faktor pertumbuhan dan protein lain yang mengatur pembelahan sel, merangsang regenerasi jaringan, sehingga dapat membantu penyembuhan.
PRP mengandung trombosit dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada trombosit dalam darah normal. Cara paling umum untuk mempersiapkan PRP adalah dengan sentrifugasi sampel darah pasien.
Beberapa studi klinis untuk meneliti pemberian PRP untuk mengobati osteoartritis adalah:
1. Satu studi, yang diterbitkan pada tahun 2013, melibatkan 78 pasien osteoartritis di kedua lutut (156 lutut). Setiap lutut menerima satu dari tiga perlakuan, kelompok pertama menerima 1injeksi PRP, kelompok kedua mendapatkan 2 injeksi PRP, dan kelompok ketiga mendapatkan 1injeksi plasebo salin. Hasil pengobatan dievaluasi 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan setelah suntikan. Hasil penelitian: Pada lutut yang diberi 1 atau 2 injeksi PRP ada pengurangan rasa sakit dan kekakuan serta perbaikan fungsi lutut pada 6 minggu dan 3 bulan setelah terapi. Sedangkan pada kelompok injeksi plasebo terdapat sedikit peningkatan rasa sakit serta kekakuan dan penurunan fungsi lutut.
2. Sebuah studi kecil meneliti pasien nyeri lutut ringan selama rata-rata 14 bulan. Setiap lutut yang mengalami gangguan menjalani MRI untuk evaluasi kerusakan sendi dan kemudian menerima injeksi PRP tunggal. Lutut pasien kemudian dinilai pada 1 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun setelah terapi. Selain itu, setiap lutut menjalani MRI kedua setelah satu tahun. Hasil penelitian: Satu tahun setelah menerima injeksi PRP, rasa sakit kebanyakkan berkurang dibandingkan yang dirasakan di tahun sebelumnya (meskipun nyeri tidak selalu menghilang) dan MRI menunjukkan bahwa proses degeneratif tidak berkembang dimayoritas lutut.
3. Sebuah review sistematik yang dipublikasikan pada tahun 2013 menyimpul kan bahwa jika dibandingkan dengan suntikan hyaluronic acid dan natural saline, injeksi PRP memiliki keuntungan untuk mengobati pasien dengan osteoartritis derajat ringan hingga sedang dalam 6 bulan terapi.
Ada beberapa alasan mengapa pasien osteoartritis perlu mempertimbangkan keuntungan terapi injeksi PRP dibandingkan terapi yang lain seperti :
1. Terapi fisik dan penurunan berat badan yang dapat mengurangi keluhan, tetapi tidak selalu menghilangkan gejala.
2. Injeksi kortikosteroid terbukti mengurangi nyeri osteoartritis, injeksi suntikan berulang bisa melemahkan ligamen dan tendon.
3. Terapi obat anti-inflamasi (OAINS) seperti aspirin dan ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit, namun penggunaan jangka panjang dapat memperburuk masalah gastrointestinal, tekanan darah dan masalah jantung.
4. Dibandingkan dengan operasi penggantian sendi yang merupakan operasi besar yang membutuhkan rehabilitasi jangka panjang.
Injeksi PRP bisa menjadi pilihan. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih dalam mengenai terapi PRP untuk osteoartritis ini.
Kesimpulannya, terapi plasma kaya trombosit, atau yang biasa disebut dengan terapi PRP (platelet rich plasma) atau terapi autologous conditioned plasma (ACP), menggunakan sifat penyembuhan alami darah untuk memperbaiki tulang rawan yang rusak, tendon, ligamen, otot, atau bahkan tulang.
Beberapa penelitian mendapatkan hasil injeksi PRP pada lutut pasien dengan osteoartritis dapat mengurangi keluhan dan memperbaiki fungsi sendi lutut yang terkena. Injeksi PRP menawarkan kelebihan dibandingkan terapi osteoartritis lain, namun masih dibutuhkan penelitian lebih dalam.
Referensi :
1. American College of Rheumatology. 2011
2. (AWA) Wilson JJ. Platelet-rich plasma (PRP) therapy for arthritis [Internet]. 2014 [cited 15 July 2015]. Available from: http://www.arthritis-health.com/treatment/injections/platelet-rich-plasmaprp-therapy-arthritis.
3. Khosbin A, Lereoux T, Wasserstein D, Marks P, Theodoropoulos J, Ogilvie-Harris D, et al. The effi cacy of platelet-rich plasma in the treatment of symptomatic knee osteoarthritis: A systematic review with quantitative synthesis. Arthroscopy 2013; 29(12): 2037-48. doi: 10.1016/j.arthro.2013.09.006.
4. Platelet-rich plasma injections for osteoarthritis of the knee [Internet]. 2014 [cited 15 July 2015]. Available from: https://www.nice.org.uk/guidance/ipg491.